3.3.a.10. AKSI NYATA - PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK PADA MURID
Oleh:
SAHRIYAL, S.Pd.I. CGP ANGKATAN 2 SDN
14 NEGERI KATON
1. PERISTIWA
(FACT)
A. Latar Belakang
Situasi yang dialami Guru Penggerak
Calon Guru Penggerak (CGP) bertugas
di SDN 14 Negeri Katon sebagai Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) jelas sekali
bahwa CGP memiliki background Pendidikan Agama. Oleh karena itu secara intuisi
jelas kecenderungan dalam merencanakan Aksi Nyata yang mengarah pada kegiatan
keagamaan, namun tetap mendukung terhadap program sekolah yang berupa penguatan
karakter.
Sebagaimana yang digalakkan oleh
pemerintah tentang Penguatan Karakter, yang dipandang sangat cocok sekali
dengan kondisi sekolah yang memiliki homogenitas agama yang dianut oleh siswa,
yaitu memeluk agama islam 100%.
Selain itu tingkat empati yang
dimiliki oleh siswa dan seluruh warga sekolah yang masih sangat perlu untuk di
tingkatkan. Empati yang ada dan mulai tampak yaitu menjenguk teman sakit dan
yang mendapat musibah lainnya. Namun masih bersifat kelas per kelas dan belum
menyeluruh dan belum menjadi pembiasaan. Oleh karena itu CGP bermimpi untuk
dapat memulai menjadi pembiasaan bagi siswa sejak dini dalam berempati kepada
sesama, meningkatkan jiwa sosial serta mewujudkan kepeminpinan murid. Mudah-mudahan dapat dibawa di lingkungan
masyarakat setelah mereka lulus.
Dari beberapa hal yang menjadi
pertimbangan diatas, maka CGP ingin mewujudkan mimpinya dengan sebuah kegiatan
yang diberi nama Penguatan Karakter melalui Sedekah Jum’at.
- Deskripsi Aksi Nyata
Aksi nyata yang dilaksanakan CGP
dengan tema “Penguatan Karakter melalui
Sedekah Jum’at” yaitu program pembiasaan seluruh murid dan warga sekolah untuk
menyisihkan sebagian rezekinya pada setiap hari Jum’at untuk memperkuat nilai
empati murid dan warga sekolah sekaligus mengamalkan ajaran islam yang
mengandung nilai keutamaan, selain itu progam ini juga dilakukan oleh murid,
dari murid dan untuk murid yang termasuk dalam upaya mengembangkan kepemimpinan
murid.
Berikut
adalah Langkah-langkah aksi nyata :
1. Sebelum
melaksanakan kegiatan CGP mengkomunikasikan dengan kepala sekolah sebagai
penanggung jawab.
2. Membangun
kerjasama dengan semua guru
3. Bersama
murid-murid kelas 6 membentuk kepanitiaan kecil yang akan melaksanakan
kegiatan.
4. Setelah
terbentuk kepanitiaan kecil, pantia tersebut mulai mensosialisasikan kegiatan
sedekah Jum’at kepada kelas-kelas
lainnya untuk pertama kalinya.
5. Kemudian setiap
hari jum’at kembali panitia berkeliling kelas untuk mengumpulkan sedekah
Jum’at.
6. Kemudian
panitia membuat laporan yang akan ditempel pada papan pengumuman.
7. Panitia
merencanakan untuk menyalurkan dana sedekah Jum’at tersebut sesuai dengan
tujuan yang telah disepakati.
- Hasil dari Aksi Nyata
Hasil
dari aksi nyata yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Murid terbiasa
untuk bersedekah pada hari Jum’at sesuai dengan anjuran ajaran islam.
2. Siswa kelas 6
yang tergabung dalam panitia terlatih menjadi pemimpin, dan mengelola kegiatan
mereka sendiri.
3. Siswa dan warga
sekolah yang menjadi sasaran dapat merasakan manfaat secara langsung.
2. PERASAAN
(FEELINGS)
Perasaan saya setalah melaksanakan
Aksi Nyata ini ada senangnya juga ada khawatirnya.
Sengan ketika melihat anak-anak yang
menjadi panitia terlihat sangat semangat sekali ketika kami melakukan pemilihan
panitia. Benar-benar diluar dugaan. Demikian juga ketika mereka berkeliling
kelas, tidak terlihat rasa takut dan ragu-ragu. Saya berharap kegiatan ini
dapat memfasilitasi mereka untuk berkembang menjadi pemimpin.
Sedangkan kekhawatiran saya, ketika
melihat agak jauh kedepan kegiatan ini tidak bertahan lama. Berdasarkan
pengalaman yang pernah ada kegiatan yang kami lakukan hanya bertahan sebulan,
pada waktu itu kegiatannya berupa murojaah surat pendek di awal pembelajaran.
3. PEMBELAJARAN
YANG DIPEROLEH (FINDINGS)
Pembelajaran yang saya peroleh dari
kegiatan ini adalah jangan ragu untuk mencobakan sesuatu kepada murid terutama
yang bernilai positif dan baik bagi anak itu sendiri. Terbukti dengan terlihat
antusiasnya mereka menjalankan tugas mereka sebagai panitia dalam kegiatan
tersebut, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi jiwa pemimpin sejak dini.
4. RENCANA
PERBAIKAN DI MASA DEPAN (FUTURE)
Untuk rencana di masa yang akan
datang, karena kegiatan ini bersifat terus-menerus, selain mempertahankan pola
kepemimpinan murid bagi maka setiap tahunnya akan ada regenerasi, dan setiap
bulan atau dua bulan sekali aka nada pergantian panitia. Sehingga dapat
memberikan kesempatan kepada semua siswa menjadi panitia dan mengembangkan bakat
kepemimpinan mereka.