Kamis, 24 November 2011

Gaya Guru Vs Murid

Gaya belajar menurut Dr. Rita Tunn adalah cara manusia mulai berkonsentrasi, menyerap, memproses, dan menampung informasi yang baru dan sulit. Intinya gaya belajar adalah bagaimana siswa menggunakan inderanya untuk menyerap, memproses dan menampung informasi. Gaya belajar bersifat individual, artinya meskipun terdapat informasi yang sama tetapi setiap siswa menggunakan gaya yang berbeda untuk menyerap informasi tersebut.


Gaya belajar dapat dikelompokan menjadi visial, auditori dan kinestetis (VAK). Sebagian pakar mengelompokan menjadi visual, auditori, read, dan kinestetik (VARK), sebagian lagi mengelompakkannya menjadi visual, auditori, taktil dan kinestetik, dan lain sebagainya. Apapun pengelompakkan jenis gaya belajar tersebut, pada dasarnya semua jenis gaya belajar tersebut dimiliki oleh siswa. Hanya saja gaya belajar yang mana yang dominan digunakan siswa untuk mempelajari suatu materi tertentu.
Terkadang guru tidak mau tahu akan gaya belajar peserta didiknya. Jika dalam satu ruang belajar terdapat 30 peserta didik, maka sebaiknya kita faham akan gaya belajar 30 siswa tersebut. Sehingga guru dapat menyesuaikan dengan gaya belajar yang mana kita melaksanakan proses pembelajaran. Sebagian guru cenderung memaksakan gaya belajarnya terhadap siswanya. Jika seorang guru memiliki gaya belajar visual jangan paksakan semua peserta didiknya menjadi visual. Siswa yang gaya belajarnya kinestetik akan mengalami kesulitan membuat catatan yang baik dan rapi apalagi penuh warna. Ia akan merasa terbebani jika harus mengumpulkan catatannya untuk diperiksa dan dinilai gurunya. Guru visual akan senang jika catatan muridnya rapi, sementara sisw kinestetis tidak suka, akibatnya terjadi pemberontakan batin dalam diri siswa. konsekuensinya tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru hanya tercapai untuk siswa yang gaya belajarnya sama dengan gurunya.

Tugas guru bukanlah mencetak siswa seperti dirinya. Tugas guru bukanlah menjadikan peserta didik pandai mencatat. Tugas guru adalah menunjukkan jalan menuju tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan bersama. Guru sebagai aktor pembelajaran dalam ruang kelas harus mampu memerankan semua jenis gaya belajar tersebut, sehingga peserta didik memiliki kebebasan gaya untuk menyerap informasi demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar